9. Contoh kasus ( whistle
blowing, fraud accounting, creative accounting,fraud auditing) pilih salah
satu, dijabarin, kasih pendapat dan kritik membangun (solusi)
Contoh Kasus Fraud Auditor
Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh the Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), kecurangan (fraud)
dalam pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat
memberikan konsekuensi negatif yang signifikan terhadap para investor dan
eksekutif.
Penelitian COSO tersebut, dengan menelaah tuduhan kecurangan
laporan keuangan yang diselidiki oleh Securities and Exchange Commission (SEC)
dalam kurun waktu sepuluh tahun antara tahun 1998 – 2007, menemukan fakta bahwa
berita dugaan kecurangan telah mengakibatkan penurunan abnormal harga saham
rata-rata 16,7% dalam dua hari setelah diumumkan. Perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam kecurangan seringkali mengalami kebangkrutan, delisting dari
bursa efek, atau harus menjual aset, dan sembilan dari sepuluh kasus-kasus SEC
tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang bersangkutan diduga
terlibat dalam kecurangan.
Chairman COSO, David Landsittel, mengatakan bahwa analisis
mendalam dalam penelitian tersebut terkait tentang sifat, jangkauan, dan
karakteristik dari kecurangan pelaporan keuangan memberikan pemahaman yang
sangat membantu tentang isu-isu baru dan berkelanjutan yang perlu segera
ditangani. ”Semua pihak yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan harus
terus berfokus pada cara-cara untuk mencegah, menghalangi, dan mendeteksi
kecurangan pelaporan keuangan,” kata Landsittel. ”COSO berencana untuk mensponsori
penelitian lanjutan mengenai kecurangan pelaporan keuangan, serta pengembangan
lebih lanjut pedoman pengendalian internal, untuk membantu pihak-pihak yang
terlibat dalam proses pelaporan keuangan.”
Penelitian
COSO di atas menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan
yang diselidiki oleh SEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua
ukuran, dengan median perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah
$100juta.
- Median kecurangan adalah $12,1 juta . Lebih dari 30 kasus dengan
masing-masing kasus melibatkan jumlah lebih dari $500 juta.
- SEC menyebutkan CEO dan/atau CFO terindikasi terlibat pada 89%
dari kasus kecurangan. Dalam waktu dua tahun penyelesaian penyelidikan SEC,
sekitar 20% dari para CEO / CFO berlanjut pada dakwaan serta lebih dari 60% di
antaranya divonis bersalah.
- Kecurangan mengenai pendapatan tercatat lebih 60% dari kasus.
- Banyak karakteristik yang biasanya menjadi pengamatan umum dewan
direktur dan komite audit, seperti: ukuran, frekuensi rapat, komposisi, serta
pengalaman, tidak berbeda secara signifikan antara perusahaan yang terlibat
kecurangan dengan yang tidak. Upaya-upaya pengaturan tata kelola perusahaan
terbaru tampaknya telah mengurangi variasi dalam karakteristik terkait dewan
direktur yang diamati.
- Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat
dalam kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan
dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
- Berita awal dalam media massa mengenai dugaan adanya kecurangan
mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham rata-rata sebesar 16,7 persen
untuk perusahaan yang terlibat kecurangan, dalam dua hari setelah pengumuman.
- Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman
mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
- Perusahaan yang terlibat dalam kecurangan sering mengalami
kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau melakukan penjualan aset yang
material dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak
terlibat kecurangan.
Penelitian
COSO dilakukan oleh empat profesor akuntansi: Mark S. Beasley dari North
Carolina State University, Joseph V. Carcello dari University of Tennessee,
Dana R. Hermanson dari Kennesaw State University, dan Terry L. Neal dari
University of Tennessee. Penelitian ini meng-update penelitian COSO sejenis
sebelumnya diterbitkan pada tahun 1999, untuk kasus-kasus kecurangan pelaporan
keuangan dekade 1987-1997. Profesor Beasley, yang juga merupakan anggota dewan
COSO, mencatat bahwa penelitian tambahan diperlukan untuk lebih memahami
perbedaan dalam proses seputar dewan direksi dan komite audit
Solusi :
Menurut saya seharusnya
kita perlu untuk menentukan apakah ada proses tertentu berkaitan dengan dewan
direksi yang dapat memperkuat pengawasan mereka terhadap risiko-risiko yang mempengaruhi
laporan keuangan. Selain itu, mengingat jumlah kecurangan diperiksa dalam
penelitian ini terbatas dan terkait dengan jangka waktu setelah penerbitan
Sarbanes-Oxley Act of 2002 termasuk implementasi Seksi 404, penelitian lebih
lanjut juga diperlukan sebelum dapat diambil kesimpulan tentang dampak SOX
tersebut dalam mengurangi kecurangan pelaporan keuangan.
10. Isu
etika signifikan dalam dunia bisnis dan profesi
Benturan Kepentingan
( Conflict of Interest )
Benturan kepentingan adalah
perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis
pribadi Direktur, Komisaris atau pemegang saham utama di suatu perusahaan.
Benturan kepentingan ini dapat dikategorikan menjadi 8 jenis situasi sebagai
berikut.
a. Segala
konsultasi atau hubungan lain yang signifikan atau berkeinginan mengambil andil
di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing ( competitor ).
b. Segala
kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
c. Segala
hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan
keluarga ( family ) dengan perusahaan yang dikontrol oleh
personal tersebut.
d. Segala
posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh ( control )
terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada
hubungan keluarga.
e. Segala
penggunaan pribadi maupun berbagai informasi rahasia perusahaan demi suatu
kepentingan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang atau
produk milik perusahaan yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.
f. Segala
penjualan atau pembelian perusahaan yang menguntungkan pribadi.
g. Segala
penerimaan dari keuntungan seseorang atau organisasi atau pihak ketiga yang
berhubungan dengan perusahaan.
h. Segala
aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas
perusahaan yang telah go public yang merugikan pihak lain.
Apabila situasi yang
telah disebutkan terjadi atau apabila individu tidak yakin apakah suatu situasi
yang sedang terjadi merupakan benturan kepentingan, maka harus segera
dilaporkan hal – hal yang terkait dengan situasi tersebut kepada petugas
kepatuhan perusahaan. Apabila manajemen senior perusahaan menetapkan bahwa
situasi tersebut menimbulkan kepentingan, maka mereka harus segera melaporkan
benturan kepentingan ini kepada komite pemeriksa. Berikut ini merupakan
beberapa upaya suatu perusahaan atau organisasi dalam menghindari benturan
kepentingan adalah sebagai berikut.
- Menghindari
diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan
pribadi dengan perusahaan.
- Mengusahakan
lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan
potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
- Menyewakan
properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan
kegiatan pemeliharaan.
- Mengungkapkan
dan melaporkan setiap kepentingan di luar pekerjaan perusahaan.
- Memiliki
bisnis pribadi yang sama dengan perusahaan.
- Menghormati
hak setiap insane perusahaan untuk memiliki kegiatan di luar jam kerja, di luar
pekerjaan dari perusahaan dan yang bebas dari benturan kepentingan.
- Tidak
akan memegang jabatan dalam suatu lemaga atau institusi lain di luar perusahaan
dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari yang
berwenang.
- Menghindari
diri dari memiliki kepentingan keuangan maupun non keuangan pada suatu
perusahaan atau organisasi pesaing dengan cara.
· Menghindari
situasi atau perilaku yang dapat menimbulkan kesan, spekulasi atau kecurigaan
adanya benturan kepentingan.
· Mengungkapkan
atau melaporkan setiap kemungkinan benturan kepentingan pada suatu kontrak yang
telah disetujui maupun yang belum disetujui.
· Tidak
akan menginvestasikan dana atau melakukan ikatan bisnis pada individu atau
pihak lain yang mempunyai keterkaitan bisnis secara langsung ,aupun tidak
langsung.
Etika
dalam Tempat Kerja
Kewajiban moral utama
sebagai pegawai adalah bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari
berbagai kegiatan yang akan mengancam tujuan tersebut. Dalam hal ini, etika
bisnis sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan
untuk memberikan citra positif terhadap lingkungan perusahaan. Hal demikian
dibuktikan dengan ungkapan John Rockefeller seorang industriawan terkemuka
Amerika ( 1870 ) pendiri cikal bakal Exxon Mobile, “Kemampuan
bertatakrama terhadap oranglain akan saya nilai lebih tinggi daripada kemampuan
– kemampuan lain”. Berikut akan disebutkan beberapa bentuk etika yang harus
dilaksanakan dalam tempat kerja.
- Menghormati
budaya kerja di perusahaan
- Menghormati
senior dan lakukan sebagaimana mestinya tanpa bersikap berlebihan.
- Hormati privacy orang
lain
- Hormati
cara pandang orang lain
- Tangani
beban pekerjaan masing – masing
- Bersikap
sopan terhadap seluruh orang yang ada di dalam perusahaan tersebut.
- Tidak
semena – mena menggunakan fasilitas kantor
Aktivitas
Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Seorang
pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu
bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan
konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah
laku dalam mereka melakukan sesuatu. Tidaklah mengherankan, bila sama-sama
kita telaah kebanyakan perusahaan sekarang ini. Para pemimpin yang bergelimang
dengan fasilitas dan berbagai kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik
dengan perjuangan dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat
bahwa itu semua karena SDM kita yang tidak kompeten dan tidak mampu. Mereka
sendirilah yang membentuk budaya itu (masalah budaya). Semua karena
percontohan, penularan dan panutan dari masing-masing pemimpin. Maka timbul
paradigma, mengubah budaya perusahaan itu sendiri. Budaya perusahaan
memberi kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena
budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing
tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya prilaku. Dan sebaliknya
dapat pula mendorong terciptanya prilaku yang tidak etis.
Akuntabilitas
Sosial
Akuntabilitas
sosial merupakan proses keterlibatan yang konstruktif antara warga negara
dengan pemerintah dalam memeriksa pelaku dan kinerja pejabat publik, politisi
dan penyelenggara pemerintah. Tujuan dari akuntabilitas sosial adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengukur dan mengungkapkan
dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh
berbagai aktivitas yang berkaitan dengan produksi perusahaan.
b. Untuk
mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungan
mencakup financial danmanagerial social accounting, social
auditing.
c. Untuk
menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu
hasil yang relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu
perusahaan.
Guna
mewujudkan maksimalisasi kinerja akuntabilitas sosial terdapat beberapa faktor
yang sering dijadikan sebagai syarat pokok bagi pelaksanaan akuntabilitas
sosial, antara lain.
1. Keberadaan Mekanisme yang Menjembatani Hubungan antara Negara dan
1. Keberadaan Mekanisme yang Menjembatani Hubungan antara Negara dan
Masyarakat
Usaha
untuk mewujudkan akuntabilitas sosial dalam praktek pemerintahan banyak
bertumpu pada ada tidaknya sejumlah mekanisme yang mampu menjembatani hubungan
antara negara dan masyarakat. Mekanisme ini mempunyai makna strategis, sebab,
pertukaran informasi, dialog dan negosiasi dapat dilakukan oleh berbagai elemen
baik dari negara maupun dari masyarakat melalui sejumlah mekanisme tersebut.
Keberadaan mekanisme yang menjembatani hubungan negara dan masyarakat
ditingkatan operasional dapat dijadikan sebagai instrumen untuk memperkenalkan
cara-cara baru, kesempatan baru serta program baru bagi interaksi negara dan
masyarakat yang sederhana dan efektif. Selain itu, keberadaan mekanisme ini
digunakan untuk memperbaiki, memperbarui serta mereformasi berbagai mekanisme,
sistem dan aktor yang telah ada dan dianggap usang. Contoh kongkret dari
mekanisme yang menjembatani hubungan antara negara dan masyarakat adalah
keberadaan Dinas Komunikasi dan Informasi dari setiap Pemerintah Kabupaten dan
Kota. Dinas ini dibentuk tidak untuk pengendalian informasi, namun justru untuk
meniadakan informasi yang asimetris antara negara dan masyarakat.
2. Keinginan
dan Kapasitas dari Warga Negara dan Aktor-aktor Civil Society yang Kuat untuk
Secara
Aktif Terlibat dalam Proses Akuntabilitas Pemerintah
Adanya
keinginan dan kapasitas yang kuat dari warga negara dan aktor-aktor Civil
Society untuk terlibat dalam proses akuntabilitas pemerintah merupakan
prasyarat penting bagi terwujudnya akuntabilitas sosial. Faktor ini sering kali
berbenturan dengan sejumlah persoalan seperti: fakta lemahnya elemen Civil
Society dan adanya pemikiran bahwa warga negara kurangberdaya.
3. Keinginan
dan Kapasitas dari Politisi dan Birokrat untuk Mempertimbangkan Masyarakat
Keberadaan
faktor ini menjadi penting karena hambatan terbesar bagi perwujudan
akuntabilitas sosial sering kali berasal dari keengganan para politisi dan
birokrat untuk membuka semua informasi serta mendengarkan setiap pendapat
masyarakat. Banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa kepekaan politisi dan
birokrat terhadap aspirasi masyarakat dapat merubah pola interaksi antara
negara dan masyarakat. Pada titik ini, pola interaksi kedua elemen tersebut
dapat semakin disinergikan sehingga terbentuk sebuah pola interaksi yang
bersifat timbal balik antara aktor-aktor yang berasal dari negara maupun
masyarakat.
4. Lingkungan yang Memungkinkan
Proses
perwujudan akuntabilitas sosial juga menuntut adanya lingkungan politik,
ekonomi dan budaya yang memadai. Pada dunia politik, sebuah proses
akuntabilitas sosial tidak mungkin berhasil jika tidak didukung oleh keberadaan
rezim yang demokratis, adanya sistem multi partai serta pengakuan legal -
formal dari hak - hak sipil dan politik dari warga negara. Demikian juga dalam
dunia ekonomi dan budaya, sebuah upaya perwujudan akuntabilitas sosial akan
menjadi sia - sia ketika lingkungan sosial dan ekonomi tidak menyediakan
kesempatan bagi warga negara untuk memperoleh akses partisipasi yang sama di
kedua dunia tersebut.
Manajemen Krisis
Krisis
merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang memiliki potensi untuk
berdampak negatif maupun positif. Kejadian ini bisa saja menghancurkan
organisasi, karyawan, produk, jasa, kondisi keuangan dan reputasi . Krisis
merupakan keadaan yang tidak stabil dimana perubahan yang cukup menentukan
mengancam, baik perubahan yang tidak diharapkan ataupun perubahan yang
diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik . Organisasi yang memikirkan
dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk
mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana
organisasi dapat mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh
dukungan publik. Sebab, krisis terjadi apabila ada benturan kepentingan
antara organisasi dengan publiknya. Secara umum, dapat dijelaskan bahwa
penyebab krisis adalah.
Sebab umum : – gangguan
kesejahtraan dan rasa aman.
–
tanggung jawab sosial diabaikan.
Sebab khusus : – kesalahan
pengelola yang mengganggu lapisan bawah.
–
penurunan profit yang tajam.
–
penyelewengan.
–
perubahan permintaan pasar.
–
kegagalan atau penarikan produk.
–
regulasi dan deregulasi.
–
kecelakaan atau bencana alam.
Suatu krisis menurut
pendapat Steven Fink (1986) dapat dikategorikan kedalam empat level
perkembangan, yakni :
1. Masa
pre-krisis
Suatu
krisis yang besar biasanya telah didahului oleh suatu pertanda bahwa bakal ada
krisis yang terjadi. Masa terjadinya atau munculnya pertanda ini disebut masa
pre-krisis.Seringkali tanda-tanda ini oleh karyawan yang bertugas sudah
disampaikan kepada pejabat yang berwenang, tetapi oleh pejabat yang berwenang
tidak ditanggapi. Oleh karena sipelapor merasa laporannya tidak ditanggapi dia
ikut diam saja. Bila keadaan yang lebih buruk terjadi dia lebih baik memilih
diam daripada laporan dia tidak ditanggapi. Kasus terjadinya kebocoran gas
racun pabrik Union Carbide di Bhopal, India (terkenal dengan nama tragedy
Bhopal) yang merenggut lebih dari 2000 jiwa, telah diantisipasi oleh petugas.
Kebocoran yang terjadi di pabrik Union Carbide di tempat lain tidak diteruskan
ke pabrik di Bhopal. Laporan yang tidak disampaikan itu menyebabkan terjadinya
malapetaka tersebut.Cukup sering terjadi, malapetaka yang besar sudah deketahui
gejalanya oleh orang yang berwenang, tetapi didiamkan saja tanpa diambil
tindakan. Kalau sekiranya tindakan koreksi segera diambil maka kejadian yang
akibatnya fatal tersebut dapat dihindarkan. Mengatasi krisis yang paling baik
adalah disaat pre-krisis ini terjadi. Seringkali suatu krisis sudah
diantisipasi bakal terjadi, namun tidak ada cara untuk menghindarinya. Misalnya
kasus kapal di laut yang akan dilanda oleh topan, dan tidak ada jalan keluar
kecuali menghadapi topan tersebut. Namun oleh karena sudah diantisipasi
terjadinya, sang nakhoda akan lebih siap menghadapi krisis tersebut. Misalnya
mengarahkan kapalnya ke batu karang. Dari contoh ini kita dapat menarik
pelajaran bahwa menghadapi krisis yang tidak terelakkan bila kita sudah tahu,
kita akan lebih siap.
2. Masa Krisis Akut (Acute stage).
Bila
pre-krisis tidak dideteksi dan tidak diambil tindakan yang sesuai maka masa
yang paling ditakuti akan terjadi. Kasus biskuit beracun setelah korban
berjatuhan, misalnya cepat sekali mendapat sorotan media massa sebagai suatu
berita yang hangat dan masuk halaman pertama. Keadaan yang demikian akan
menimbulkan suasana yang paling kritis bagi perusahaan, khususnya bagi
perusahaan yang produknya tercemar racun. Informasi tersebut berkembang dengan
cepat dikalangan masyarakat dari mulut ke mulut. Setelah itu berkembang masalah
baru berupa ‘rumor’ bahwa banyak makanan lain yang ikut
tercemar.
Beberapa bahan makanan
yang dilaporkan tercemar racun adalah minyak goreng, bakso, bakmi, rokok, dan
beberapa jenis jajanan pasar. Memang isu keracunan ini akan merembet ke makanan
yang sejenis Hal ini disebut dengan proses generalisasi. Fenomena generalisasi
ini juga terjadi pada pabrik yang mempunyai cabang di tempat lain, atau pabrik
yang memproduksi barang yang hampir sama. Pada masa krisis akut ini tugas utama
perusahaan adalah menarik produk secepat mungkin agar tidak ada lagi korban
yang menjadi korban produk. Pada masa ini tugas perusahaan bukanlah
diprioritaskan untuk mencari penyebab kenapa masalah itu terjadi. Tetapi tugas
pokoknya adalah mengontrol semaksimal mungkin agar jatuhnya korban dapat
ditekan.Masa krisis akut ini jika dibandingkan dengan masa krisis kronis jauh
lebih singkat. Tetapi masa akut adalah masa yang paling menegangkan dan paling
melelahkan anggota tim yang menangani krisis.
3. Masa kronis krisis.
Masa
ini adalah masa pembersihan akibat dari krisis akut. Masa ini adalah masa recovery,
masa mengintrospeksi kenapa krisis sampai terjadi. Masa ini bagi mereka yang
gagal total menangani krisis adalah masa kegoncangan manajemen atau masa
kebangkrutan perusahaan. Bagi mereka yang bisa menangani krisis dengan baik ini
adalah masa yang menenangkan.Masa kronis berlangsung panjang, tergantung pada
jenis krisis. Masa kronis adalah masa pengembalian kepercayaan publik terhadap
perusahaan.
4. Masa
kesembuhan dari krisis.
Masa
ini adalah masa perusahaan sehat kembali seperti keadaan sediakala. Pada fase
ini perusahaan akan semakin sadar bahwa krisis dapat terjadi sewaktu-waktu dan
lebih mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
11.
Perkembangan terakhir dalam etika bisnis dan profesi
Perkembangan
etika bisnis menurut Bertens (2000): 1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah
filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki
bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan
membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa
Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di
Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan
terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia
pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam
kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas
adalah corporate social responsibility. 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun
1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di
sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas
krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS. 4. Etika Bisnis Meluas ke
Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai
berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara
akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business
Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di
seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics,
and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat
pergaulan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk.
Kata Etika sendiri berasal dari kata “ETHOS” dari bangsa Yunani
yang memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai
berikut :
- Drs.
O.P Simorangkir Etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Drs.
Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat Etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusi dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat sitentukan oleh akal.
- Drs.
H. Burahanudin Salam Cabang filsafat yangberbicara
mengenai nilai dan norma norma moral yang menentukan perilaku manusi dalam
hidupnya.
Perkembangan etika bisnis menurut Bertens :
- Situasi
Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf
Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia
bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan
niaga harus diatur.
- Masa
Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota
Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi
perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan
menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and
Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social
responsibility.
- Etika
Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam
memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap
sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia
bisnis di AS.
- Etika
Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai
ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum
pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang
disebut European Business Ethics Network (EBEN).
- Etika
Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada
dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan
International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada
25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Etika Profesional Profesi Akuntan Publik
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat
memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat
terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi
tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan
profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan
publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari
Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya
tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan
kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres
IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Etika profesional yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi
nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia.
Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan
publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar
Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan
jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan
penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas
dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen
Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang
berpraktik dalam profesi akuntan publik.
12.
Tulisan
Puisi 1
Judul : Sahabat terbaikku
Sahabat ...
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..
Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.
Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..
Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..
Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.
Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..
Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
Puisi 2
Judul : Doa untuk Ibu
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa
dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
Referensi :
1. Etika
Bisnis Akuntan Publik Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu sendiri
meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007)
2. Ketut Rinjin, Etika Bisnis
dan Implemantasinya, Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2004
3. Sony Keraf. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar