Nama : Nina Siti Mariyam
NPM : 24210999
Kelas : 4EB11
TUGAS 1 SOFTSKILL (AKUNTANSI INTERNASIONAL)
NPM : 24210999
Kelas : 4EB11
TUGAS 1 SOFTSKILL (AKUNTANSI INTERNASIONAL)
1. PERBEDAAN
AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN BIDANG AKUNTANSI YANG LAIN
Ø Akuntansi
Internasional berbeda dengan akuntansi lainnya
Pada
pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai
transaksi
internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang berbeda dan
harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan
bidang
akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap
perubahanlingkunganbisnis. Akuntansi memainkan peranan yang sangat
penting
dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi
yang dapat
digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam
dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi
memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi
intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas,
dimana
lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan
transaksi dan
operasi lintas batas Negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada
para pengguna laporan dinegara lain. Proses akuntansinya pun tidak
berbeda dan
dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara
internasional
maupun local pada Negara tertentu.
Tapi
penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses
akuntansi
pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan
budayam
praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat
inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi
bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan
memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa
akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, Perbedaan studi
akuntansi
internasional adalah pada :
1. Pelaporan
untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
2. Batas negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
2. Batas negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
Ø Akuntansi
Internasional terbagi menjadi tiga bagian bidang yang luas
Didalam
akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain :
1. Pengukuran
dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu
perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan
masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Ø Sejarah
Akuntansi Internasional
Pada
mulanya, akuntansi diawali dengan sistem pembukuan berpasangan (double
entry
bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan
berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi.
Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan
didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry
bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) merupakan praktik standar
pencatatan
transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan
transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi
kode
perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah) yang
menjadi
dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data
mentah
menjadi informasi yang berguna.
Luca
pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta
yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di italia.
Luca
orang yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting
system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et
proportionalita pada tahun 1494. Namun banyak ahli sejarah yang
berpendapat
bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni luca
namun dia
hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek
bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku
tersebut
telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hamper
disemua
Negara eropa seperti jerman, belanda, inggris.
Akuntansi
model akuntansi belanda di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem
akuntansi
perancis di polinesia dan wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan
perancis.
Kerangka pelaporan sistem jerman berpengaruh di jepang, swedia, dan
kekaisaran
rusia. Paruh abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika
serikat,
kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui
sebagai
suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah perang dunia II,
pengaruh
akuntansi semakin terasa di dunia barat. Perkembangan Akuntansi didukung
oleh
adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman
dan
perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin
menjadi.
Sudut
pandang kontemporer
Adanya
sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan
terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara
nasional yang
terjadi seiring kemajuan teknologi informasi.
Beberapa
hal sudut pandang tersebut antara lain :
1. Adanya
usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian
nasional terhadap arus modal
3. Valuta
asing
4. Investasi
asing langsung
5. Liberalisasi
transaksi
6. Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan
pembatasan
investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi
informasi
Konsep
dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi
internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan
nasional di
dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran
akan adanya keragaman Internasional di dalam akuntansi perusahaan dan
praktik –
praktik pelaporan.
2. Pemahaman
akan prinsip – prinsip dan praktik – praktik akuntansi dari masing –
masing Negara.
3. Kemampuan
untuk menilai dampak daari beragamamnya praktik – praktik akuntansi pada
pelaporan keuangan.
Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka
kerja dan
pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional.
Sebagai
akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan
teori-teori
akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai
berikut
:
1. Teori
universal atau dunia
2. Teori
multinasional
3. Teori
komparatif
4. Teori
transaksi-transaksi internasional
5. Teori
translasi
Masing-masing
teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah
kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat
argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai. Iqbal,
Melcher dan
Elmallah (1997 : 18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi
untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di
negara
– negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Suatu
perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada
saat
mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor
diartikan
sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual
domestik
mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan –
kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan
investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika pembeli
diminta
untuk memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya, ada
kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah
diinterpretasikan,
mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akkuntansi yang
tidak
lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan yang baru terjun
di
bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor
akuntan
dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan menginterpretasikan
informasi finansial tersebut.
Ø Bidang
Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional
meliputi
dua aspek bahasan utama yaitu deskripsi dan pembandingan akuntansi dan
dimensi
akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama,
akuntansi
internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi
pada berbagai
negara serta membandingkan standar dan praktek tersebut pada
masing-masing
negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga
membahas
mengenai pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit
internasional
serta manajemen untuk bisnis internasional.
Ø Peran
Akuntansi dalam bidang usaha dan Pasar Modal Global
Faktor
lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional
adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu
tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan
hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Menurut peraturan di
Amerika,
untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal
sebagai
berikut :
1. Proses
pendaftaran
2. Menyerahkan
laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara
masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
a. Mengisi
Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan
rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Melakukan
disclosure sesuai US GAAP
d. Menyarahkan
laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana
diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang
saham
publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan
Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki
kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu
secara
khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Dalam
transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional
Buyers). Pengelompokan
ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini
minimal
harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor ini
biasanya
tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di
samping itu dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini
dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika
sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya
saham
nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar
atau
seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di
samping ADR
ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama
untuk
mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan
atau negara.
Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju global
market
dan global accounting standart.
2. PERKEMBANGAN
SEJARAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
Perkembangan
Internasional Ilmu Akuntansi Akuntansi merupakan bagian suatu fungsi
dari
sebuah lingkungan bisnis dimana ia beroperasi, dan ilmu ini digunakan
untuk
mencatat transaksi bisnis. Asal mula Akuntansi dan perubahannya paling
baik
ditelusuri dari konteks sejarah transaksi perdagangan (komersial). Kita
lebih
cendrung berpendapat bahwa awal penggunaan akuntansi double-entry
sebagai asal
mula akuntansi moderen merupakan poin penting dalam hal ini. Pengaruh
awal dari
Itali Pencatatan dokumen, yaitu dasar dari akuntansi, telah ditelusuri
kembali
hingga sejauh 3600 tahun sebelum Masehi, dan para ahli sejarah
mengetahui bahwa
konsep matematika telah dimengerti dalam berbagai peradaban kuno dari
Cina,
India, dan Mesopotamia,yang dimana sering dikatakan sebagai "asal mula
peradaban". Akuntansi double-entry berkembang di negara Itali antara
abad ke-13
hingga abad ke-15. Pengaruh yang paling siginifikan terhadap ilmu
akuntansi
berasal dari Genoa, Florence, dan Venice. Luca Pacioli Luca Pacioli yang
lahir
di San Sepolcro di daerah Tuscany, Itali pada tahun 1447, yang bukan
merupakan
seorang akuntan tetapi berpendidikan sebagai seorang ahli matematik,
mempublikasikan sebuah buku yang berpengaruh signifikan terhadap
penerapan ilmu
akuntansi yang berjudul summa de arithmetica, geometrica, propportioni
et
proportionalita,yang dimana lebih dikenal sebagai Summa de Arithmetica.
Ia
mengklaim bahwa ide-ide dan pemikirannya bukanlah orisinil, tetapi dia
adalah
orang pertama yang mengorganisir dan menerbitkannya dalam sebuah buku.
Pacioli
memperkenalkan tiga buah buku penting dalam pencatatan, yaitu: buku
memorandum,
jurnal, dan buku besar. Pacioli menyatakan semua transaksi memerlukan
baik
debit maupun kredit untuk menjaga agar transaksi tersebut tetap
seimbang.
Perkembangan lebih lanjut... Penerbitan artikel-artikel dan buku-buku
mengenai
akuntansi selanjutnya lebih ditekankan pada usaha untuk menerapkan
praktek yang
lebih baik daripada mengembangkan teori umum yang ada. Berdirinya
negara-negara
berkembang dan kebutuhan pengelolaan keuangan mendorong kebutuhan akan
praktek
akuntansi yang lebih baik. Perubahan dalam dunia bisnis perusahaan
mengakibatkan perubahan dalam prioritas, namun para penulis buku
akuntansi
tetap berpegangan pada bentuk lama akuntansi dan tidak ada teori-teori
baru
yang diciptakan. Setelah berkembangnya bisnis-bisnis berskala besar,
berkembanglah kebutuhan untuk menilai penyusutan, alokasi overhead dan
persediaan. Dengan peningkatan dalam jumlah investasi luar negeri dan
perdagangan dunia mengakibatkan terbentuknya kelompok ekonomi daerah
seperti
European Union, muncul masalah mengenai aktivitas bisnis internasional.
Perbedaan Nasional dalam Sistem Akuntansi Ada beberapa pendapat bahwa
perkembangan sejarah yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki akibat
yang
seragam dalam sistem akuntansi di seluruh dunia, namun hal tersebut
sangat jauh
dari realita yang sebenarnya. Meskipun terdapat beberapa kesamaan, namun
tidak
ada dua sistem yang sama persis. Alasannya adalah perbedaan lingkungan.
Kenyataannya adalah lingkungan dan negara di dunia tidak berkembang
secara
bersamaan. Meskipun praktek akuntansi berkembang, namun terdapat banyak
perbedaan dalam jumlah privatisasi industri, tingkat industrialisasi,
tingkat
inflasi, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Seperti halnya terdapat
perbedaan
akan kebutuhan akuntansi antara bisnis kecil dengan perusahaan
Multinasional,
hal yang sama juga dirasakan antara negara maju dengan negara yang belum
berkembang. Pengaruh lingkungan terhadap Akuntansi Dalam tingkatan yang
besar,
kebutuhan akuntansi dalam dunia bisnis sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor
ekonomi, sosial, dan politik. Sebuah model berikut ini menunjukkan
faktor-faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi. Di dalamnya terdapat
faktor-faktor: bentuk kepemilikan perusahaan, aktivitas bisnis
perusahaan,
sumber pendanaan, tingkat perkembangan pasar modal, sistem perpajakan,
adanya
pengaruh profesi akuntansi, pendidikan dan riset akuntansi, bentuk
sistem
politik, keadaan lingkungan sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat
inflasi, bentuk sistem hukum, dan peraturan-peraturan akuntansi.
Akuntansi
diperkenalkan pertama kali di Italia pada abad 14 dan 15. Pada saat itu
akuntansi dilakukan dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem
pembukuan
berpasangan).Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting
ditemukan
dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda
(double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca
Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia.
Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica
geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide
murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada
saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh,
1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who
was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a
popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian
businessmen
rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang
menjadi
acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi
tidak hanya
di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman, Belanda,
Inggris.
“Pembukuan ala Italia“ kemudian
beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok
Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara
menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan
keseluruhan
sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping
mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat
akuntansi dan
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris
tahun
1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan
seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi
Belanda
diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi Perancis di
Polinesia dan
wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan
sistem
Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia. Paruh
Pertama abad
20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah
akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin
ilmu akademi tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi
semakin
terasa di Dunia Barat.
Pendidikan
Akuntansi di Indonesia
Sebelum
dikeluarkannya UU No.
34/1954 tentang gelar Akuntan, semua orang dapat menyatakan dirinya
selaku
akuntan dan memakao gelar akuntan. Dulu, orang yang lulusan dari
fakultas
Ekonomi Universitas Negeri gelarnya selain SE, mereka langsung dapat
gelar Akt
atau akuntan. Nah, bonus gelar ini jadi masalah bisa dikatakan membuat
iri
lulusan dari universitas swasta yang statusnya tidak disamakan.Jadi,
karena hal
tersebut sekarang yang ingin mendapatkan gelar akuntan harus mengikuti
pendidikan profesi akuntansi selama satu tahun dan mengikuti ujian yang
diadakan oleh IAI.
Dalam
rangka meningkatkan penguasaan akuntansi terhadap pengetahuan dan
kompetensi
teknis di bidang akuntansi, dan untuk menyongsong keterbukaan dalam era
perdagangan bebas, maka IAI dengan dukungan Departemen Keuangan RI
menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), dengan tujuan
untuk
menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik.
3.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Standar
dan
praktik akuntansi di setiap negara, merupakan hasil dari interaksi yang
kompleks diantara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Di
bawah ini, akan dibahas mengenai delapan faktor yang mempengaruhi
perkembangan
akuntansi. Diantaranya; sumber pendanaan, sistem hukum, perpajakan,
ikatan
politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan ekonomi, tingkat
pendidikan,
dan budaya. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Delapan faktor yang mempengaruhi
perkembangan
akuntansi :
1. Sumber pendanaan
Pada negara
yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa
baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.
Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki
fokus
atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat
mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil) dan hokum umum
(kasus).
Hokum kode diambil dari hokum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara
yang
menerapkan hokum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hokum nasional
dan
cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum
umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup
seluruh
kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan
inovatif
karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan
Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan
pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi
tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Banyak
Negara
berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh
bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri.
Seperti
contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia
kemudian
menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di
seluruh
wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan
Perancis
menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan
terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan
Ekonomi
Faktor
ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti
penilaian
aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar
praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh
pihak yang
berkompeten.
8. Budaya
Budaya
berarti
nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara. Faktor – faktor
yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional, juga membantu menjelaskan
perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang mempengaruhi
perkembangan
akuntansi di atas, yang mana diantaranya; sumber pendanaan, sistem
hukum,
perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan
ekonomi,
tingkat pendidikan, dan budaya; berpengaruh secara signifikan terhadap
berkembangnya akuntansi di dunia.
4. PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI DARI NEGARA : PRANCIS, JERMAN, REPUBLIK
CEKO,
BELANDA DAN INGGRIS
Banyak Negara di kawasan Eropa yang memiliki
sistem
pengawasan dan dalam pelaporan keungan yang baik, yaitu seperti Jerman,
Belanda, Prancis, Republik Ceko, ataupun inggris. Tetapi disetiap Negara
pasti
memiliki peraturan atau sistemnya masing-masing. Untuk memahami sistem
akuntansi di setiap masiing-masing Negara mari kita lihat perbedaan dan
persamaannya.
1. PERANCIS
a.
Regulator
·
CNC (Badan Akuntansi
Nasional)
·
CRC (Komite Regulasi
Akuntansi)
·
AMF (Otoritas Pasar
Keuangan)
·
OEC (Institut
Akuntan Publik)
·
CNCC (Institut
Nasional
Undang-Undang Auditor)
b.
Regulasi
·
Plan Compatable
General
(Undang-Undang Akuntansi Nasional)
c. Laporan
Keuangan
·
Neraca, Laporan laba
rugi, Catatan
atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan Auditor, Laporan arus
kas
(dirokemdasikan oleh CNC).
·
Laporan khas
Perancis adalah laporan
pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial (bagi
perusahaan
besar).
·
Laporan keuangan
harus diaudit
kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
2.
JERMAN
a. Regulator
a. Regulator
·
DRSC (German
Accounting Standards
Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor Swasta),
Wirtschaftspruferkammer (Chamber of Accountants).
b.
Regulasi
·
German Commercial
Code (HGB) dan
keputusan hakim. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah
pendapatan
yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada
pemilik.
c. Laporan
Keuangan
·
Neraca, Laporan laba
rugi, Catatan,
Laporan Manajemen, Laporan Auditor
·
Perusahaan kecil
dibebaskan dari
persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca
singkat.
Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari auditor kepada dewan
direktur
dan dewan pengawas perusahaan.
3.
REPUBLIK CEKO
a.
Regulator
·
Parlemen
·
Menteri Keuangan
·
Chamber of Auditors
b.
Regulasi
·
Commercial Code
·
Accountancy Act
·
dan Dekrit Menteri
Keuangan
c. Laporan
Keuangan
·
Neraca, akun
keuntungan dan kerugian
(laporan laba rugi) dan catatan, Perusahaan kecil tidak diwajibkan
melakukan
audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Perusahaan Ceko
yang
terdaftar harus menggunakan IFRS dan memberikan laporan laba rugi per 3
bulan.
·
Perusahaan tidak terdaftar bisa
memilih IFRS atau standar akuntansi Ceko dalam laporan keuangan gabungan
mereka
tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi.
4. BELANDA
a. Regulator
·
DASB (Dutch
Accounting Standards
Board)
·
AMF (Authority for
the
Financial Markets)
·
Enterprise
ChamberNivRA (Netherlands
Institute of Registeraccountants)
b. Regulasi
·
Act on Annual
Financial Statements
1970.
c. Laporan Keuangan
·
Neraca, laporan laba rugi, catatan,
laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan, laporan arus
kas
dianjurkan.
·
Perusahaan kecil dibebaskan dari
persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca.
Perusahaan
menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi
singkat.
Laporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar harus
menggunakan
IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS alih-alih
pedoman
Belanda.
5. INGGRIS
a. Regulator
·
CCAB (Consultative Committee of
Accountancy Bodies)
·
FRC (Financial Reporting
Council)
·
AIDB (Accountancy
Investigation dan
Discipline Board)
·
POB (Professional
Oversight
Board).
b. Regulasi
·
Undang-Undang
Perusahaan 1981 dan
profesi akuntansi.
c. Laporan
Keuangan
·
Laporan direktur, akun laba dan rugi
serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi,
laporan
kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan,
dan
laporan auditor.
·
Perusahaan kecil dan
menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk laporan
gabungan,
dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi minimun yang
telah
ditentukan sebelumnya.
Untuk mempermudah anda mengetahui perbedaan dan
persamaan
sistem akuntansi dari kelima Negara di atas, perhatikan Tabel berikut
ini :
Setelah memahami uraian diatas, maka dapat
ditarik
kesimpulan bahwa mekanisme pengawasan akuntansi dan laporan keuangan
yang
paling efektif adalah Negara Belanda. Karena memiliki sistem yang
sederhana
tetapi tidak mempersulit perusahaan kecil ataupun menengah. Akan tetapi
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah tersebut pun tidak dilepas atau
seenaknya saja dalam membuat laporan keuangan. Dan tetap membuat laporan
keuangan yang wajib walau singkat, dan mengaudit keuangan agar bias
mengetahui
apakah ada kecurangan atau suatu kendala yang bisa mengancam perusahaan
tersebut.
Sumber :
- Sofyan Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi Revisi.
- Sofyan Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi Revisi.
-
Choi,
Frederick
D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
-
Ilyas, Meifida, SE., MSi. Akuntansi
Internasional: Modul 2
-
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL; Universitas Mercu Buana,
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi; Jakarta, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar